KEINDAHAN DALAM KEHIDUPAN

21 Desember 2008

Apakah Anda menyadari keindahan-keindahan yang dipaparkan Al-Qur`an? Apakah Anda mempelajari fakta-fakta yang tertera dalam Al-Qur`an yang Allah turunkan kepada Anda sebagai pedoman hidup?Al-Qur`an menjelaskan kepada kita tentang latar belakang kehadiran umat manusia di muka bumi dan bagaimana seharusnya mereka hidup, sehingga kehidupan itu sesuai dengan maksud penciptaan tersebut. Al-Qur`an menjelaskan kewajiban kita kepada Allah dan bagaimana kita akan diberi pahala sesuai dengan amal perbuatan kita. Al-Qur`an-Kitab yang Allah turunkan kepada hamba-hamba-Nya yang mengabdi dengan kasih sayang-menyeru kita pada keindahan, kebenaran, kesucian, dan kebahagiaan abadi. Kualitas kesempurnaan Al-Qur`an ini terdapat dalam banyak ayat,"Sesungguhnya, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang berakal. Al-Qur`an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (Yusuf [12]: 111)Al-Qur`an adalah kitab yang ditujukan kepada manusia di segala usia, sebuah kitab yang berisi semua subjek dasar yang dibutuhkan setiap orang sepanjang hidup mereka, lelaki atau perempuan. Bentuk-bentuk ibadah, pola pikir unik bagi setiap muslim, akhlaq terpuji, perilaku mulia yang harus tampak di wajah saat menghadapi setiap kejadian tak terduga atau pada saat-saat menghadapi kesulitan, pola hidup yang membimbing jiwa dan raga demi hidup sehat, peristiwa kematian, peristiwa di saat roh melalui hari perhitungan, lalu surga dan neraka menanti semua manusia, semua termaktub dalam kitab ini.Sebagai sumber yang khas bagi semua jawaban dan penjelasan yang mungkin orang pertanyakan tentang keselamatan abadi, Al-Qur`an juga mengandung banyak isyarat dan peringatan penting bagi kehidupan manusia. Allah mengaitkan ciri Al-Qur`an ini dalam ayat,"... Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur`an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri." (an-Nahl [16]: 89) Sebaliknya, hanya mereka yang berimanlah yang hidup sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur`an. Karena itu, Al-Qur`an membimbing mereka dalam cahaya tuntunannya.
Allah menciptakan manusia dan menyampaikan-melalui Al-Qur`an-jalan keluar paling tepat serta semua bentuk informasi yang dibutuhkan untuk menjalani hidup dalam kebaikan kepada semua orang. Karena itu, bila menghadapi kesulitan, sungguh penting bagi mereka yang beriman untuk merujuk pada ayat-ayatnya dan penerapan atas tinjauannya. Tak soal apa latar belakang intelektualitas yang dimiliki seseorang, pengetahuannya tetap saja terbatas, sebab hanya Allah satu-satunya yang melebihi semua makhluk. Manusia dapat meraih ilmu pengetahuan hanya dengan perkenan dan kehendak Sang Maha Pencipta."Mereka menjawab, 'Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.'" (al-Baqarah [2]: 32)Dengan mengacu pada ayat-ayat ini, mereka yang ingin menelusuri satu kehidupan nan indah di dunia hendaklah melekatkan diri pada prinsip-prinsip Al-Qur`an. Dengan berbuat demikian, mereka akan meraih "kearifan", satu kualitas yang hanya dimiliki oleh orang-orang yang senantiasa ingat dan takut kepada Allah. Kearifan (kebijaksanaan) inilah yang memungkinkan mereka memperoleh kehidupan paling terhormat, merasakan bahagia dan damai, dan-yang paling penting-meraih tujuan mulia atas keberadaan mereka di bumi. Yang harus mereka lakukan adalah berserah diri kepada Allah dan Al-Qur`an; menekuni dan meneliti perintah-perintah dan nasihatnya, mencermati maksudnya, dan mengamalkannya.Buku ini merupakan hasil renungan atas makna-makna yang terangkum dalam Al-Qur`an dan keindahan yang disajikan ke dalam kehidupan manusia. Ia hendak membantu para pembaca yang menekuni Al-Qur`an, sehingga mereka dapat meraih kehidupan yang sesungguhnya, yang sesuai dengan makna-makna hakiki yang terkandung dalam ajaran-ajaran itu.

Read More ..

da meaning oph life

Saat engkau beranjak dewasa engkau akan temkuan bahwa hidupmu penuh arti bagi orang-orang di sekitarmu.
Saat engkau menganggap engkau dapat hidup bebas sebenernya engkau tidak hidup bebas…….

Saat engkau duduk di bangku kuliah engkau mengganggap bahwa hidupmu bergantung pada nilai-nilai mata kuliah yang engkau dapat, itu salah teman, hidup yang engkau jalani semasa kuliah sebenernya hanya di hitung dari nilai yang engkau dapat, saat engkau mendapat nilai baik engkau akan di puji tapi disaat engkau mendapat nilai jelek, adakah orang yang perduli dengan keadaanmu saat itu??

Setelah engkau menyelesaikan masa studimu dan engkau beranjak untuk bekerja, engkau sempat berpikir bahwa kehidupanmu adalah itu, engkau akan merasa dihargai saat engkau berhasil membawa perusahaan ke arah lebih baik, banyak pujian yang datang kepadamu dan setelah itu mungkin engkau akan naik jabatan. Engkau menganggap bahwa itu adalah kehidupanmu, tapi apakah engkau tau bahwa saat engkau bekerja, engkau hanya dianggap sebagai nilai statistik belaka? nilai yang kadang-kadang bisa turun dan naik?? apakah itu kehidupanmu??

Engkau akan menyadari kehidupanmu sangat beharga saat engaku pulang kuliah atao pulang dari kantor. Disana masih banyak yang membutuhkan kamu, membutuhkan perhatian kmu dan sebenernya nilai dari kehidupan itu sendiri adalah saat itu. Bagaimana engkau dapat memberikan kehidupan bagi orang lain, memberikan perhatian kepada orang lain, entah itu bonyok, kakak, adik, atao teman kamu.



Read More ..

Ku Bahagia .Sherina (ost. laskar pelangi)

15 Desember 2008

Kita bermain-main
Siang-siang hari Senin
Tertawa satu sama lain
Semua bahagia, semua bahagia

Kita berangan-angan
Merangkai masa depan
Dibawah kerindangan dahan
Semua bahagia, semua bahagia
Matahari seakan tersenyum

Walau makan susah walau hidup susah
Walau tuk senyum pun susah
Rasa syukur ini karena bersamamu juga susah dilupakan
Oh Ku bahagia

Kita berlari-lariBersama mengejar mimpi
Tak ada kata tuk berhenti
Semua bahagia, semua bahagia

Read More ..

looking aRound .,

04 November 2008

tw gag .?



masih banyak orang lain yang rela berjam-jam bakan berhari-hari ngantri demi mendaptkan sepiring nasi yang gak seberapa menggantikan rasa lapar mereka yang sudah berhar-hari. tapi nyatanya, kita membuang-buang makanan kita gitu aja .,



coba renungi .,


saking susahnya mereka buat makan sampe-sampe mereka mati dengan tragis. Karena kelaparan , mereka mati dalam keadaan kurus kering dengan perut yang membuncit. Betapa mirisnya kondisi mereka .











mereka juga rela mengais-ngais makanan di tempat yang ga layak sama sekali buat nyari makanan dan memang bukan tempat untuk nyari makanan. Tapi mereka ngelakuin itu semua demi mempertahankan hidup mereka .,







masih banyak yang
putus sekolah ,




ga punya rumah ,


Kurang baik gimana lagi coba, Allah dah ngasih rizki ke kita. Kita bisa sekolah , ga perlu susah-susah nyari uang. Kita punya rumah yang nyaman, kita ga kehujanan, ga kepanasan , kita ga perlu pindah-pindah tempat dan ga perlu bingung nyari tempat untuk tidur. Sudah sepantasnya kita bersyukur yang banyak sama Allah . .


makanya ,

Kita harus mensyukuri apa yang udah Allah berikan ke kita selama ini baik yang kita sadari atau mungkin kita ga sadari. Bersyukur ga cuma dengan ngucapin Alhamdulillah dan doa aja, kita harus manfaatin apa yang udah Allah berikan dengan sebaik-baiknya. Sekolah yang bener, belajar yang rajin, pokoknya syukuri aja yang ada. Jangan selalu merasa kurang, jangan liat ke atas terus. Sekali-kali liat ke bawah, masih banyak yang lebih susah dari kita.
================Hidup Mu Itu Indah=============

Read More ..

kMu yG manA .?


Sehubungan dengan kehidupan, bisa kita amati adanya tiga tipe manusia, yaitu: yang ‘menghadapi kehidupan’, yang ‘menjalani kehidupan’, dan yang ‘menghidupi kehidupan’.

Tipe yang pertama, yang ‘menghadapi kehidupan’ menempatkan kehidupan ini sebagai sesuatu yang untuk dihadapi secara frontal, dengan gagah-berani, dengan menyingsingkan lengan-baju dan memasang kuda-kuda. Baginya, kehidupan adalah sebuah tantangan, pergumulan, perjuangan bahkan pertempuran tiada henti. Dan oleh karenanya, mereka harus kuat, harus tabah, harus cerdik, sebab bila tidak, mereka bisa saja digilas habis oleh kehidupan ini. Menghadapi kehidupan sebagai ‘musuh’ yang harus ditundukkan seperti ini, dengan sendirinya mereka menganut pola kalah-menang ataupun pola untung-rugi. Mereka merasakan hanya ada dua kemungkinan dalam kehidupannya: memenangkannya, atau dikalahkannya. Oleh karenanya, mereka tampak sangat dinamis, bersemangat, penuh vitalitas, sehingga hampir selalu meletup-letup dan berkobar-kobar.

Tipe kedua, yang ‘menjalani kehidupan’, menempatkan kehidupan ini sekedar sebagai sesuatu yang mesti dijalani. Tidak seperti yang sebelumnya, mereka tidak mengenal pola kalah-menang. Mereka tidak menempatkan kehidupan sebagai ‘musuh’ yang harus dihadapi, melainkan sekedar untuk dijalani, dilangsungkan. Mereka inilah yang mungkin memperdengarkan slogan hidupnya sebagai ‘mengalir di dalam sungai kehidupan’, ‘pasrah di dalam menjalani kehidupan’, atau yang sejenis itu. Mereka cenderung menyelaraskan-dirinya dengan derap-langkah dan irama dari kehidupan itu sendiri, sehingga tampak harmonis dengan kehidupan. Baginya, tidak ada yang menantang pun yang perlu ditantang. Sebagai kontras dari yang sebelumnya, mereka hanya mengikuti kemanapun aliran kehidupan membawanya; tanpa penolakan pun pengharapan muluk-muluk, sehingga mereka bisa menerima kehidupan ‘seperti apa ia adanya’. Oleh karenanya mereka cenderung kelihatan adem-ayem, loyo, tenang, bahkan bisa kelihatan tanpa gairah-hidup.

Tipe yang ketiga, yang ‘menghidupi kehidupan’, memposisikan kehidupan di antara kedua tipe sebelumnya. Mereka tidak menempatkan kehidupan sebagai sesuatu yang untuk dijalani pun dihadapi, melainkan dihidupi. Oleh karenanya, mereka terkadang bisa kelihatan menggebu-gebu, penuh semangat dan vitalitas, dan terkadang bisa kelihatan adem-ayem, tanpa gairah-hidup, walaupun sebetulnya mereka penuh penghayatan akan kehidupannya pun bentuk-bentuk kehidupan lainnya. Kebanyakan hari-hari mereka, mereka lalui dalam keheningan. Mereka, terdiri dari para bijaksanawan, rokhaniawan, ataupun para muliawan. Dan oleh karenanyalah pantas buat ‘di-guru-kan’. Yang seperti ini, memang sudah kian langka di dunia.
Nah….sekarang, bila kita —Anda dan saya— mencoba memberanikan diri berdiri di depan ‘cermin kehidupan’ ini, kita ini tergolong tipe mana? Yang pertama, kedua ataukah ketiga? Bagaimana wajah kita di depan cermin ini?

Read More ..

hidup

31 Oktober 2008

hidup itu bagaikan roda
terkadang di atas, terkadang di bawah . .
tapi,
jangan pernah beranggapan kau selalu bahagia
dan jangan pernah merasa kalau kau selalu terpuruk .,
kita tak pernah tau kemana arah roda itu khan berputar ?
ke atas? atau ke bawah ?
kendalikan saja roda tersebut dgn baik ,
agar roda itu berputar lancar dan dengan baik . .
warnailah hidup mu agar hidup mu lbih berwarna .,
agar hidup mu lebih bermakna ,
kalau ada warna yg gelap .,
anggap lah itu sebagai pelengkap warna-warni kehidupan ,

Read More ..